Ukhuwah CUP FSI Al- Biruni

Acara atau program kami dari pengurus FSI Al- Biruni untuk memepererat arti dari silahturhmi dari para Muslim FT-UNJ.

Muslim Fihter 2012

FSI Al - biruni Mempererat dakwah, mempererat silahturhmi dan selalu di hati.

Humas Membangun Citra Gerakan

Humas sebagai gerakan dalam menyebarkan informasi dan komunikasi dan menjalin silahturhmi serta menjunjung sosialitas (Edo Segara).

TSave of Palestine

Kebebasan Palestina ada di tangan para muslim di dunia.

Stop Israel

Keep Your eye, Keep and open in Your Heart for freedom of Palestine.

Selamat datang di website kami Departement OASIS Al - BIRUNI FT-UNJ 2013

Jumat, 19 April 2013

Kisah Perjuangan Rakyat Palestina Hadapi Kekejaman Bangsa Israel



Judul Buku: Palestina’s Children
Penulis: Ghassan Kanafani
Penerjemah: Miftahul Jannah
Penerbit: Navila
Cetakan: 1, 2011
Tebal: 299 halaman
DATANGNYA bangsa Yahudi ke Palestina merupakan awal mula kerusuhan yang berkepanjangan di sana. Bangsa Yahudi mengklaim bahwa Palestina merupakan tanah yang dijanjikan untuk mereka yang didasari atas doktrin agama. Sedangkan bagi rakyat Palestina, tanah Palestina merupakan tanah kelahiran dan tempat nenek moyang mereka hidup.
Di luar alasan teologis, ada alasan-alasan pragmatis yang membawa kembalinya orang Yahudi ke Palestina, yakni dunia menolak kehadiran mereka di manapun. Selama berpuluh-puluh tahun orang Yahudi yang tinggal di Eropa timur, misalnya selalu diperlakukan buruk, diusir, dibunuh, dan tidak mendapatkan fasilitas berarti dari segi pendidikan, politik maupun lapangan kerja serta bisnis. Atas dasar inilah mereka ingin merubah Palestina menjadi negara Yahudi, dan itu tidak mungkin diperoleh kecuali dengan jalan kekerasan.
Pada tahun 1948 terbentuklah negara Israel ditanah Palestina. Diharapkan dengan terbentuknya negara Israel dapat menghentikan polemik yang sedang terjadi, tetapi rupanya fakta berbanding terbalik dari cita-cita yang diinginkan. Yahudi tetaplah Yahudi, mereka belum puas hingga membuat Palestina hilang dari peta dunia dan sebagai gantinya akan dibangun negara Israel Raya di atas tanah bekas reruntuhan bangunan rakyat Palestina. Penjarahan terus-menerus yang dilakukan oleh Israel telah membuat rakyat Palestina harus mengungsi di kamp-kamp pengungsian. Suatu peristiwa yang menggiring pemindahan warga Palestina secara besar-besaran dari tanah air mereka, juga permulaan  masa pengasingan.
Kamp ini pertama kali didirikan pada tahun 1950 dengan tujuan untuk menyediakan tempat perlindungan dan makanan. Sejak kamp-kamp tersebut dihuni dari generasi ke generasi pengunjung yang berbeda. Pada tahun 1967, menyusul perang Juni, ketika beberapa daerah yang sekarang dikenal dengan nama tepi barat dan jalur Gaza diduduki oleh Israel. Karenanya kehidupan di kamp  bermakna seiring berjalannya waktu, dan suatu sejarah perjuangan menjadi krusial terhadap pengalaman bangsa Palestina.
Buku yang ditulis oleh Kanafani ini, merupakan salah satu buku yang menggambarkan keadaan yang terjadi di Palestina, terkhusus apa yang terjadi ditempat pengungsian. Dalam buku ini Kanafani menggambarkan realita politik, sosial dan manusia yang kehidupan bangsanya pada periode kritis dalam sejarah mereka, ketika tatanan penduduk Palestina diubah secara besar-besaran oleh peristiwa-peristiwa berskala regional dan internasional.  Penggambaran keadaan Palestina disajikan dalam cerita fiksi yang ditulis berdasarkan pengalaman Kanafani ketika menjadi guru di sekolah UNWIRA di kamp pengungsian.
Cerita-cerita pendek Kanafani berkisah tentang para ibu di kamp pengungsi yang dengan bangga mengutus putra-putra mereka untuk bergabung dengan fidayeen “pasukan pembebasan Palestina”. Mengunjungi mereka di pegunungan sambil membawa mereka oleh-oleh makanan dari rumah; tentang otoritas para ayah dalam keluarga yang terancam oleh sejumlah perubahan dalam dunia sosial mereka. Tentang anak-anak yang sejak dini belajar berjuang demi menemukan tempat dalam tatanan sosial tersebut; tentang keprihatinan, cinta, kecurigaan antara tetangga yang merasa terancam dengan keberadaan orang asing di negeri mereka.
Cerita-cerita pendek Kanafani juga menghadirkan satu perspektif bangsa Palestina seputar konflik yang telah memasgulkan dunia Timur Tengah dan Arab sepanjang abad XX. Walaupun bukan merupakan ciri khas bangsa Palestina, namun sebagai hasil pengalaman selama sekian desawarsa atas pencabutan hak milik dan perjuangan, timbullah perspektif yang vital dalam hal memahami dan mengakui suatu peristiwa yang muncul dalam ungkapan nyata dan simbolis. Pengalaman inilah yang mesti dicamkan saat mempertimbangkan setiap kekejaman dan intersitas brutal dalam beberapa cerita pada buku ini. Kekejaman yang diartikan secara problematis dalam sejumlah konflik internal itu sendiri dan setting sastra serta sejarah mereka.
Ketegangan antara kejadian-kejadian politik, sejarah dan transformasi sastra inilah yang membuat buku ini berbeda. Melalui narasi, kebutuhan-kebutuhan sejarah menghilangkan kekeraskepalaan mereka sebagai ketentuan yang harus diterima, sekaligus menjadi kaya oleh kemungkinan-kemungkinan yang ada. Masa depan tanpa batas yang diciptakan Kanafani yang tampak dalam analisis sastranya adalah seputar peristiwa dalam sejarah Palestina. Hal terpenting dari buku ini adalah cerita yang mengandung motifasi politik, meskipun bukan risalah atau manifesto yang berusaha menggugah pembaca untuk menerima satu sudut pandang baru, atau mengambil tindakan moral dan politis secara langsung. [Teuku Saifullah, Mahasiswa Aceh penerima beasiswa KEMENAG di Fakultas Syariah prodi Kosentrasi Ilmu Falak IAIN Walisongo Semarang]

Profil OASIS


         PROGRAM KERJA DAN KEBIJAKAN
DEPARTEMEN OASIS MEDIA CENTRE FSI AL-BIRUNI
                    FORUM STUDI ISLAM AL – BIRUNI
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
                                MASA JIHAD 2013 – 2014




I. VISI DEPARTEMEN
Perluas Dakwah dan pererat Ukhuwah sesama umat Islam Fakultas Teknik UNJ serta  toleransi antar umat beragama.


II. MISI DEPARTEMEN
1.      Membentuk Masyarakat Fakultas Teknik yang berkepribadian islami
2.      Membangun citra positif FSI Al-Biruni FT UNJ kepada seluruh masyarakat kampus dan luar kampus terutama di lingkungan Fakultas Teknik.
3.      Membangun jaringan dan hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh lembaga-lembaga yang ada di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Kamis, 18 April 2013

Biografi Al-Biruni

Abu rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni terlahir menjelang terbit fajar pada 4 september 973 M di Kath (Kiva sekarang). Sebuah kota di sekitar wilayah aliran sungai Oxus, Khwarizm (Uzbekistan). Masa kecilnya tidak banyak diketahui. Al-biruni dalam biografinya mengaku sama sekali tidak mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal kakeknya.

Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-biruni juga fasih dengan sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta,